Sabtu, 30 Mei 2009

Tidak Ada Yang Peduli Dengan Uang Anda

Apakah Anda mengalami kesulitan besar hari ini akibat terkena imbas krisis Amerika? Jika ya, siapakah yang Anda salahkan atas hal ini? Pemerintah, perusahaan tempat Anda bekerja, manajer investasi Anda, atau mungkin pasangan Anda yang mendorong untuk mengambil investasi itu?

Dalam hal ini tidak ada yang bisa disalahkan. Semua orang terkena imbas krisis saat ini, baik perorangan maupun badan usaha. Dari krisis ini ada 3 hal yang bisa kita pelajari:

Pelajaran 1 : Mengubah arus kas Anda dari investasi untuk pensiun menjadi investasi di saham dan lainnya adalah hal yang mudah. Namun hal ini menjadi perubahan yang sangat mahal bagi banyak orang. Dan satu hal, tidak ada yang lebih peduli dengan uang.

Pelajaran 2 : Nasehat dari sales broker, penasehat keuangan dan juga orang-orang yang menjual portfolio untuk investasi adalah tujuannya hanya untuk menjual dagangan mereka, itu bukanlah nasehat tapi promosi. Jika Anda benar-benar butuh nasehat, carilah orang yang tidak berkepentingan dalam hal itu, dan jika perlu penasehat keuangan dan manajer investasi yang Anda bayar, mereka akan lebih obyektif dalam membantu Anda.

Pelajaran 3 : Tidak ada gunanya mengarahkan jari Anda pada semua orang, satu-satunya orang yang salah dalam hal ini adalah Anda sendiri. Ini bukan kejam, namun Anda harus menghadapi kenyataan. Jika Anda tidak sadar dan mengambil tanggung jawab bagi keuangan Anda, maka tidak seorangpun yang akan melakukannya bagi Anda.

Jika sudah bicara mengenai investasi, pastikan Anda benar-benar mengerti resiko dan kemampuan Anda untuk menanggung resiko terburuk yang mungkin terjadi. Anda harus memperhitungkan bukan hanya keuntungan yang mungkin Anda dapatkan, tapi juga kerugian yang mungkin saja terjadi.

Tidak semua nasehat dari orang lain itu harus Anda telan mentah-mentah, pastikan ketika Anda membuat keputusan, Anda benar-benar sudah tahu segala hal mengenai investasi yang Anda buat. Ingat bahwa, yang paling peduli dengan uang Anda adalah Anda sendiri. Jika Anda tidak peduli, lalu siapa lagi? (By Kim Kiyosaki)